Terjadinya
Sinar-X Secara Rangkaian Kelistrikan
A. Tabung sinar-X
1. Katoda
Sumber elektron tabung sinar-X adalah dari katoda, yaitu
dari filament yang berbentuk helical terbuat dari
kawat tungsten yang dikelilingi olehfocusing cup. Filament
circuit memberikan voltase kurang lebih 10 V kepada filament,
memproduksi arus hingga 7A melewati filament (Bushberg, 2001).Sudut
negatif dari tabung sinar-X yang terdiri
dari filament dan focusing cup. Filament adalah
sebuah coil dari kawat yang biasanya mempunyai panjang kira-kira 1
atau 2 cm dan berdiameter kira-kira 2 mm. Filament biasanya terbuat
dari tungsten. Tungsten memberikan emisi panas yang lebih tinggi
dan mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan logam-logam yang lain
(Bushong, 2001). Pada Focusing cup, sebelum semua elektron
bergerak dari katoda menuju katoda, sinar elektron cenderung menyebar keluar
karena penolakan elektrostatik (Bushong, 2001).
2. Anoda
Anoda adalah sebuah target
logam electrode yang mempunyai potensial positif. Elektron-elektron
membentur lapisan anoda membentuk suatu energi yang sebagian besar energi
menjadi energi panas dengan sedikit mengemisikan sinar-X (Bushberg, 2001).
Anoda merupakan bagian positif dari tabung sinar-X.
terdapat dua tipe anoda, yaitu anoda stationery atau anoda diam dan
anoda berputar ataurotating anode (Bushong, 2001), serupa dengan yang
dikumukakan Bushberg (2001), tabung sinar-X mempunyai bentuk anoda diam dan
anoda berputar. Bentuk sederhana dari tabung sinar-X adalah stationary anode atau
anoda diam. Anoda ini terbuat dari tungsten yang ditempelkan pada
blok tebaga pada anoda.
Anoda mempunyai tiga fungsi dalam tabung
sinar-X:
1) Menerima
pancaran elektron dari katoda, menginduksikan elektron tersebut malalui tabung yang dihubungkan
kabel dan kembali pada bagian tegangan tinggi tabung dari pesawat sinar-X.
2) Anoda
sebagai support mekanik dari target.
3) Anoda
sebagai radiator suhu yang baik.
B. Proses Terjadinya
Sinar-X
Menurut
Rasad (1992), proses terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut:
a.
Katoda (filament) dipanaskan lebih dari 2000oC sampai
menyala menggunakan aliran listrik yang berasal dari transformator.
b.
Karena panas, elektron-elektron dari katoda terlepas.
c.
Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi,
elektron-elektron akan dipercepat gerakanya menuju anoda menggunakan alat
pemusat (focusing cup).
d.
Filament dibuat relatif negatif terhadap target sehinnga terbentuk
panas >99% dan sinar-X <1%.
e.
Pelindung atau perisai timah akan mencegah keluarnya sinar-X dari
tabung sehingga sinar-X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui
jendela tabung.
f. Panas
yang tinggi pada target akibat benturan elektron diminimalisasi oleh
radiator pendingin.
C. Faktor Eksposi
Faktor eksposi ( factor
penyinaran ) terdiri dari kV ( kilo volt ), mA ( mili Amper ) dan s ( second )
. kV adalah satuan beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda
didalam tabung Roentgen. KV akan menentukan Kualitas sinar - x. mA adalah suatu
arus tabung, dan s adalah satuan waktu penyinaran. mAs akan menentukan
kuantitas sinar - x.
1. Tegangan listrik (kV)
Tegangan listrik (kV) adalah satuan beda potensial yang diberikan antara
katoda dan anoda didalam tabung Roentgen. kV atau Tegangan listrik akan
menentukan kualitas sinar-x dan daya tembus sinar-x, makin tinggi besaran
tegangan listrik yang di gunakan makin besar pula daya tembusnya.
Dalam menentukan tegangan listrik sebaiknya menggunakan tegangan optimal
yang mampu menghasilkan detail obyek tampak jelas. Hal-hal yang mempengaruhi
tegangan tabung adalah :
a. Jenis pemotretan
b. Ketebalan obyek
c. Jarak pemotretan
d. Perlengkapan yang digunakan
Efek yang terjadi sehubungan dengan kenaikan tegangan
listrik (kV) adalah
a.Energi radiasi sinar-x
akan meningkat, sehingga densitas pada film akan menigkat
b. Mengurangi kontras
obye
c. Mengurangi dosis
radiasi pada kulit sedangkan pada gonat meningkat
kVp
berpengaruh terhadap kontras film tetapi tidak terlalu besar. Faktor pengontrol
atau pengendali utama dari radiograf adalah kVp. Jika kVp dinaikan maka
kualitas dan kuantitas sinar-X akan bertambah. Dengan penambahan nilai kVp
radiasi hambur yang sampai ke film akan bertambah. Penambahan nilai kVp akan
menurunkan kontras, dan ketika kontras radiograf rendah maka latitude menjadi
tinggi dan terdapat faktor kesalahan yang besar (Bushong, 2001)
Perubahan
tegangan tabung yang digunakan akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas
sinar-X. Dengan bertambahnya kV, maka energi elektron akan bertambah sehingga
kemampuan menembus bahan juga bertambah. Perubahan kV menyebabkan lebih banyak
interaksi yang terjadi pada target sehingga kuantitas dari sinar-X juga
bertambah (Carlton, 2001).
2. Arus dan waktu (mAs)
Arus dan waktu adalah pekalian arus listrik (mA) dan waktu exposi (s), yang
mana besaran arus ini menentukan kuantitas radiasi. Dalam setiap pemotretan
pada berbagai bagian tubuh mempunyai besaran arus dan waktu tertentu. Pada
dasarnya arus tabung yang dipilih adalah pada mA yang paling tinggi yang dapat
dicapai oleh pesawat, agar waktu exposi dapat sesingkat mungkin, sehingga dapat
mencegah kekaburan gambar yang disebabkan oleh pergerakan. Waktu exposi yang
relatif panjang digunakan pada teknik pemeriksaan yang khusus misalnya tomografi.
mAs
hanya mempengaruhi kuantitas radiasi. Ketika mAs ditingkatkan, kuantitas
radiasi juga meningkat atau sebanding (Bushong, 2001).
0 komentar:
Posting Komentar